Februari 08, 2012

Sukses Adalah Kunci Kebahagiaan??



Sobat, sukses saban hari menjejakkan dirinya dalam angan kita. namun, hingga saat ini kita pun tak pernah mengerti wajah dan identitas asli si sukses itu. Kita secara sadar bergelut tiada hentinya demi sekadar mampu menyentuh wajah sukses. namun sampai kinipun kita juga tak mampu mamaknai apa itu sukses sebenarnya. Wajah sukses kian membias saat kita telah begitu dekat dengannya. Bahkan saat ia berada seperinchi dari wajah kita, persis di depan hidung kita, ternyata sosok sukses ini tiada berwajah.Ia nirmuka. Rata. Biasa2 aja. Tidak sebagaimana saat ia melambai2kn tangannya mengajak kita berpacu dengan waktu memburunya.


Maka, terbengong2lah kita sejenak. Sosok sukses tidak seheboh kala kita terejek2 oleh mereka yang konon katanya telah berhasil merayu sukses, mengintiminya, bahkan -maaf- menyetubuhi tubuh sintal sukses. makin terbengong2lah kita. Mungkin mereka itu bohong, pikir kita. Apa sih menariknya sukses?!!, teriak kita berapi2. Kalau memang hanya begini saja wajah sukses, tak perlulah kita berkelahi dengan waktu!!, sambung kita meledak tak terelakkan.



Selidik punya selidik, ternyata sukses hanyalah semacam ekstase yang mengamuflase. Ia berdaya hisap magis yang membuat orang terserap ke dalam halusinasi indah dirinya. Setelah kutanyakan ke sana sini, baik dari yang sedang memburunya yang belum ketemu2 juga atau dari mereka yang benar2 telah menggaulinya, ternyata sukses itu tak berasa. Ia bahkan tak usah dikejarpun sebenarnya saban hari berada di dekat kita. Hanya saja kitalah yang tak mampu merasakan kehadirannya. Sebenarnya ia senantiasa bersolek di depan kita, mata kitalah yang picik tak mampu melihat betapa indahnya kecantikannya. Ia pun tak perlu diburu hingga memerah peluh. Ia amat dekatnya dengan kita. Kalau boleh kukatakan, seperlenganan. bahkan lebih dekat.



Lalu, kenapa kita bisa tidak jua memafhumi sukses?!.. Kebersamaan dirinya di kehidupan kita tak pula membuat kita memakrifati kehadirannya. So, whats wrong with us?!.. Lima kunna bihada?!.. Opo sing salah iki?!.. Sapa se sala riya?!..

hmm,, hmm.. sepertinya kitalah yang kehilangan kepandaian mengidentifikasi sosok sukses itu. Kita terjerembab pada ketololan kita memetakan sukses. Lho kok bisa begitu?..



Sekarang kutanya, apa yang menggerakkanmu melukis sukses dalam anganmu?.. Ruh apa yang mampu memacu lajumu memburu sukses?.. Iming-iming apakah hingga kamu berkeras kepala mengejarnya?.. Kekuatan mana yang telah menghipnotismu bergerak-berderak tanpa sadar menggapai2 sukses?.. Daya apa yang memaksamu untuk menyikut kanan kirimu saling berebut mendapatkan sukses?.. Siapa yang telah memprovokasi hingga kamu rela anarkhis demi hanya "sesuap" sukses?.. Sudah berpa banyak orang yang telah terjatuh bahkan dijatuhkan olehmu karena masing2 saling mengklaim dirinya yang paling berhak meraih sukses?.. Ternyata, jawaban dari bejibun pertanyaan ini tertuntaskan dengan satu kalimat: BAHAGIA!!.



Bahagia?.. hanya bahagiakah yang selama ini kita cari?.. Yup!! hanya bahagia. Okelah kalau begitu. he eeh, namun, setelah pergumulan panjang mencari jalan sukses hatta kita pun mampu menemui sukses, lagi2 timbul masalah, bahagia tidak ada di tempat!!. Ternyata bahagia tidak bersama sukses. Suses sendirian. Bahagia menghilang.



Memang tidak semuanya yang berhasil menemui sukses gagal menjumpai bahagia. Banyak juga yang berhasil memergoki bahagia di belakang sukses. Tapi, apakah kebahagiaan hanya punya satu jalan untuk bisa ditemui?.. apakah musti meniti sirot sukses dahulu sebelum meraih bahagia?.. apakah sukses adlah prasyarat kebahagiaan yang tak bisa ditawar?.. Apa kebahagiaan tak bisa disuap dengan tidak usah berletih-letih memburu sukses?..



Sobat, bila hanya dengan ongkang2 kaki hati kita penuh dengan bahagia apakah kita tidak boleh dikatakan sukses?..

kalau hanya dengan berkumal busana kebahagian menghampiri kita lalu kita tidak qualified diberigelari sukses?.. Apakah dengan sekadar menu sederhana tahu tempe tapi sarat nutrisi bahagia lantas kita tidak pantas telah mendapat asupan sukses?.. tidak cukupkah ditakzimi dengan julukan sukses bila hanya berjelata tak bertahta namun mempusakai dirinya dengan bahagia?.. Ataukah dompet tipis dengan beberapa lembar ribuan terselip di dalamnya tapi meruah bahagia di hatinya lalu kamu katakan ia tak layak dicap sukses?..



Sobat, sukses sejatinya adalah jalan lain menuju bahagia sukses. Ia bukan jalan tunggal menuju bahagia. masih banyak jalan lain yang justru tidak seterjal jalan sukses. Jalan itu meski hanya berupa setapak kecil, namun ternyata lebih berdaya melipat jarak menjadi lebih mampat. Jalan itu tidak memerlukan waktu beribu-ribu sekon.



Sobat, sukses hakikatnya metodologi lain untuk merumuskan kebahagiaan. Malah kualifikasi sukses justru sarat kerumitan dan berneko-neko. Masih ada formula simpel yang mampu mengurai benang kusat rumus kebahagiaan. Sukses adlah teori lapuk yang tak bisa dijamin validitas dan akurasi kebenaran hipotesanya. Sukses bahkan selalu salah. Seringkali membuat blunder. Hingga yang telah berjerih payah pun merasa terkibuli dengan sukses.



Sobat kebahagiaan ada dalam hatimu. Itulah jalan kebenaran. selama kamu mampu menghadirkan kebahgiaan dalam hatimu mengapa pulalah kamu bergila2 denagn sukses. Temukan bahagia di hatimu. Ia tersudut lama di ruang tergelap hatimu. Bangunkan dia. Betapa telah berabad-abad lamanya ia terisolir di hatimu. Seolah-olah kamu tak pernah mempercayai kehadiran dirinya di hatimu hanya karena kebahagiaan itu tidak berbusana sukses. Kamu mengingkari bahagia yang telah mendiami hatimu hanya karena ia tidak dipersenjatai materi.



Sobat, kebagiaan tidak pernah mengikatkan dirinya pada sukses. Tak sekalipun kebahagiaan musti dijemput dengan materi. Kebahagiaan pun tidak bersedia disandingkan dengan jabatan. Kebahagiaan bukan kawan karib tahtamu. Tak kunjung kudengar bahwa kebahagiaan selingkuhan status sosialmu. Ketahuilah, Semua yang berdimensi materi dan fisik sejatinya tidak pernah bersahabat dan bersaudara dengan kebahagiaan.



Sobat, kebahagiaan adlah dimensi jiwa. Ia hanya bisa disapa dengan kebeningan jiwamu. Sapalah hanya denagn jiwa beningmu. Maka, basuh jiwamu, jangan biarkan ia lusuh. Percerlang benderang jiwamu. Hanya itu yang bisa mengantarkanmu menuju kebahagiaan.





Bukan sukses kunci kebahagiaan. Melainkan kebahagiaanlah kunci sukses

0 komentar:

Posting Komentar