Februari 08, 2012

Transaksi Surga



Harum surga tak cukup mampu tercium hanya dari sekadar pahala hamba. Pahalaku, pahalamu, dan pahala mereka takkan pernah cukup mengantar diri kita ke surga. Bila surga bisa "dibeli" dengan pahala, maka istri2 Rasulullah tak mungkin bisa berkumpul di satu derajat surga yg sama. Jika surga bisa disuap dengan iming-iming pahala, maka mereka yg katanya qualified mustahil bermaqom surga yg sama dg Sang Baginda Rasul. Bukankah amal Rasul tak sebanding dg mereka?!.. Surga sejatinya adalah pengejawantahan rahmatNya. Bila masih saja ada klaim pahala atas surga, sungguh teramat sombonglah ia!!..


Berhentikah kita menyembahNya, bila ternyata pahala bukanlah ongkos utama membeli surga?..

ataukah, jika dan hanya jika, surga dan neraka tak pernah ada -atau jika aku diperkenankan berkata keduanya adlah mitologi dogma agama belaka- masihkah kita menyimpuh di "kaki"-Nya, menjilati "jemari"-Nya?..



lalu, atas nama apakah kita selama ini beribadah?!..

apa yg melelehkan mata kita dalam benaman sujud?!..

apa yg ada dalam pejaman mata saat nikmat dzikir?!..

ekstasi apa yg menggerakkan rotari kita?!..

duhai ada apakah di dalam lingkar peci putih dan selempangan anggun surban?!..

betapa menariknya kemasan pemberian kita, adakah Dia yg kita maksudkn?!..

sekadar hobikah atawa prestise picisan?!..



Ya Rabb,, hina dinanya aku.

sungguh bila bukan karena ibaMu

lebih mulia aku bila dedebu.



Anta maqsudi

wa ridhoKa matlubi

0 komentar:

Posting Komentar