Penyembuh takkan pernah jauh dari penyebab Sakit!!
. . . .
bgtulah lalat mengajariku.
lalat?.. yupz!! lalat adalah guru semua penderita. apapun sakit yg kau derita, fisik maupun psikis, belajarlah pada tabiat lalat.
Jauh sebelum temuan ilmiah di bidang perhewanan berkembang pesat, Rasulullah telah mengabarkan dengan detail apa dan siapa lalat. tentu kalau bicara lalat, mesti yang ada dalam benak adalah penyakit. nah Rasul prnh brwasiat begini tentang lalat; " jika kau mendapati lalat hinggap di minumanmu, jangan langsung kau buang lalat itu ato kau buang minuman itu. tapi, celupkan dahulu seluruh tubuh lalat dalam minuman itu, lalu buanglah lalat itu, dan minumlah minuman itu".
loh, kira2 ada apa dengan perlakuan itu y?..
ternyata eh ternyata. ada tabiat dan misteri lalat yang unik. setiap lalat hinggap pada makanan atau minuman, dia selalu menumpu pada sayapnya sebelah kiri. lalat selalu mencelupkan sayap kirinya tidak dengan sayap sebelah kanannya. Setelah diteliti lebih lanjut oleh para pakar perhewanan, ternyata sayap lalat sebelah kirilah yang mengusung aneka rupa bakteri. Sayap kiri inilah biang penyakit. jika minuman tersentuh sayap kiri ini, tanpa menunggu hitungan detik minuman itu seketika terkontaminasi bakteri yang dibawasertanya. bila dalam kondisi ini minuman ini kita minum, jangan tanya, penyakitpun bakal merundungmu.
Tapi jangan sedih, ternyata lalat pun membawa penawar racun yang dibawa sayap kirinya. di mana? sayap kanan! ya. sayap kanannyalah antivirus bagi biang penyakit yang dibawanya. Inilah kenapa Rasul mengajari kita membenamkan seluruh lalat ke dalam minuman kita sebelum lalat itu kita buang, tak lain agar sayap kanannya ikut tercelup ke dalam minuman itu, hingga penawar yang diusungnya bisa terlarut dalam minuman itu. Dan akhirnya minuman itu bisa steril dari racun yang diprakarsai lalat sialan itu (hehe.. gk boleh dipisuhin y.._)
so, apa yang dapat kita petik dari hikayat lalat ini?
mungkin masih pernah sobat ingat petuah Junjungan kita; "likulli dain dawaun (setiap penyakit ada penyembuhnya)".
dalam hadis qudsi pun Allah menegaskan; "takkan ada penyakit yang diderita manusia selain Aku juga menurunkan penawarnya". nah, kalau kita liat hikayat lalat ini, ternyata jarak penyebab sakit dan penawarnya terlampau dekatnya. bahkan satu paket, tidak dalam dua benda yang berlainan dan berjauhan. hanya dibedakan letak tempatnya. bila dalam kasus lalat, biang penyakitnya bertengger di sayap kiri, sedang penawar di sayap kanannya. bukankah tidak sampai sepersekian inchi?!.. amboi!! betapa dekatnya obat itu dari "provokator " sakit itu!
dari konklusi sederhana dan sementara ini, kita bisa meyakini bahwa Tuhan menyertakan obat di samping terdekatnya pemicu sakit itu. Tidak jauh. Satu paket. So, jika kita menderita sakit, jangan pergi jauh2. Obatnya ada di dekatnya. sekali lagi, ada di dekatnya!!
mau contoh yang lain?
bagi penggemar mangga kadang2 keliru makan mngga yang teramat kecutnya hingga gigi terasa ngilu berat. obatnya? ada di dekatnya. yup, obatnya include dalam satu badan dengan dirinya. apa tuh? Biji mangga!! (hehe bukan ditelan ya..) sobek kulit biji mangga gigitlah sambil digesek isi daging keras yang terdapat di dalamnya. dijamin ngilu segera hilang. dan kau pun bisa mkan mangga sebanyak2nya,
penggemar berat duren pun bakalan kena yang namanya perut sebah, mules panas karena terlampau banyak makan duren. obatnya?.. tentu lagi2 berada di dekatnya, masih satu organ dengan diri duren itu. jangan kau buang kulit duren, jangan pula kau gigit (hehe..). so, gmn? tuangin air hangat ke dalam ceruk dalam kulit yang seperti mangkok itu, lalu minumlah airnya. kau pun pasti aman makan duren semaumu.
nangka. walaupun buah ini merupakan termasuk sebagian dari buah favorit karena manis dan harumnya, ternyata juga menimbulkan masalah. kamu takkan bisa terhindarkan dari getahnya yang lengket di jemari seusai mengupas dan mempreteli bagian tubuhnya untuk menemukan buahnya yang tersembunyi di balik gelambir2 sisir buahnya. penawar getahnyapun tak jauh2 dari itu. sobek selubung biji yang membungkusnya, temukan cairan di dalamnya. dan usapkan ke jemarimu. tak ada lagi getah nangkring di jemarimu.
makan salak pun kadang2 juga menimbulkan masalah. tenggorokan dan perutmu akan terasa "lengket", terlalu peret. saluran pembuanganmu pun bakalan terlampau kesat hingga agak kesulitan. penawarnya?.. makanlah salak serta dengan kulit tipis transparannya. jangan dengan kulit luarnya! (hehe..)
lalu apa lagi contoh lainnya?..
banyak kawan. tidak cukup diceritakan di sini. yang penting cukuplah kita mengerti bhwa ternyata obat itu tak jauh dari tempat asal sakit ltu. bahkan satu paket. lantas, bila sakit hati? kira2 apa penawarnya?.. hehe.. temukan saja penyebabnya maka kamu akan menemukan di situ pulalah penawar itu berada.
pelajaran kedua.
dengan berguru pada lalat kita akan sadar bahwa segala sesuatu (tak terkecuali) pasti membawa dua potensi dampak. dampak baik serta sekaligus juga buruk. karenanya pula, tak ada yang melulu membawa keburukan tak pula selalu baik. maka, Dia pun mengingatkan kita dalam kitab agungNya; "janganlah kau mencintai trlalu berlebihan, bisa jadi itu buruk bagimu. jangan pula membenci trlalu menulang karena bisa jadi itulah yg baik buatmu!".
dalam diri orang2 terdekat kita pun tak bisa terlepas dari filosofi ini. bagi yang telah berkeluarga, Istri, anak2 dan harta kita selain adalah sebuah perhiasan dan kesenangan kita, juga adalah fitnah bagi kita. berhati2lah terhadapnya, begitulah Allah mengingatkan dalam mushaf sakralNya. segala sesuatu memiliki dualisme. kelebihan, kepandaian, bagusnya rupa tak selamanya menghadirkan kebaikan bagi kita. selama kita mampu memahami dan menempatkannya dalam sikap proporsi yang pas serta selaras dengan kehendakNya, maka kita akan terhindar dari keterpuruknya kita dari keburukannya. kebaikan dan keburukan selamanya tertanam satu paket dalam diri kita, tinggal kita mau pilih yang mana. " faalhamaha fujuroha wataqwaha (lalu Aku ilhamkan kepadanya potensi kebaikan dan keburukan ke dalam dirinya)".
so, temukan penawar sakitmu dalam dirimu!!
dia berada dalam sana!!
. . . . .
#subhanallah!! tiada terkira cintanya Dia pada kita. Dia takkan pernah mendatangkan sakit selain juga menyertakan penawarnya. hnya saja kita perlu berikhtiar mencarinya. sungguh tak ada yang sia2 ciptaan Allah. maka pantaslah kiranya jika Dia berujar dalam surah AlBaqoroh ayat 26; "
Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?". Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik, "
Read More......
loh, kira2 ada apa dengan perlakuan itu y?..
ternyata eh ternyata. ada tabiat dan misteri lalat yang unik. setiap lalat hinggap pada makanan atau minuman, dia selalu menumpu pada sayapnya sebelah kiri. lalat selalu mencelupkan sayap kirinya tidak dengan sayap sebelah kanannya. Setelah diteliti lebih lanjut oleh para pakar perhewanan, ternyata sayap lalat sebelah kirilah yang mengusung aneka rupa bakteri. Sayap kiri inilah biang penyakit. jika minuman tersentuh sayap kiri ini, tanpa menunggu hitungan detik minuman itu seketika terkontaminasi bakteri yang dibawasertanya. bila dalam kondisi ini minuman ini kita minum, jangan tanya, penyakitpun bakal merundungmu.
Tapi jangan sedih, ternyata lalat pun membawa penawar racun yang dibawa sayap kirinya. di mana? sayap kanan! ya. sayap kanannyalah antivirus bagi biang penyakit yang dibawanya. Inilah kenapa Rasul mengajari kita membenamkan seluruh lalat ke dalam minuman kita sebelum lalat itu kita buang, tak lain agar sayap kanannya ikut tercelup ke dalam minuman itu, hingga penawar yang diusungnya bisa terlarut dalam minuman itu. Dan akhirnya minuman itu bisa steril dari racun yang diprakarsai lalat sialan itu (hehe.. gk boleh dipisuhin y.._)
so, apa yang dapat kita petik dari hikayat lalat ini?
mungkin masih pernah sobat ingat petuah Junjungan kita; "likulli dain dawaun (setiap penyakit ada penyembuhnya)".
dalam hadis qudsi pun Allah menegaskan; "takkan ada penyakit yang diderita manusia selain Aku juga menurunkan penawarnya". nah, kalau kita liat hikayat lalat ini, ternyata jarak penyebab sakit dan penawarnya terlampau dekatnya. bahkan satu paket, tidak dalam dua benda yang berlainan dan berjauhan. hanya dibedakan letak tempatnya. bila dalam kasus lalat, biang penyakitnya bertengger di sayap kiri, sedang penawar di sayap kanannya. bukankah tidak sampai sepersekian inchi?!.. amboi!! betapa dekatnya obat itu dari "provokator " sakit itu!
dari konklusi sederhana dan sementara ini, kita bisa meyakini bahwa Tuhan menyertakan obat di samping terdekatnya pemicu sakit itu. Tidak jauh. Satu paket. So, jika kita menderita sakit, jangan pergi jauh2. Obatnya ada di dekatnya. sekali lagi, ada di dekatnya!!
mau contoh yang lain?
bagi penggemar mangga kadang2 keliru makan mngga yang teramat kecutnya hingga gigi terasa ngilu berat. obatnya? ada di dekatnya. yup, obatnya include dalam satu badan dengan dirinya. apa tuh? Biji mangga!! (hehe bukan ditelan ya..) sobek kulit biji mangga gigitlah sambil digesek isi daging keras yang terdapat di dalamnya. dijamin ngilu segera hilang. dan kau pun bisa mkan mangga sebanyak2nya,
penggemar berat duren pun bakalan kena yang namanya perut sebah, mules panas karena terlampau banyak makan duren. obatnya?.. tentu lagi2 berada di dekatnya, masih satu organ dengan diri duren itu. jangan kau buang kulit duren, jangan pula kau gigit (hehe..). so, gmn? tuangin air hangat ke dalam ceruk dalam kulit yang seperti mangkok itu, lalu minumlah airnya. kau pun pasti aman makan duren semaumu.
nangka. walaupun buah ini merupakan termasuk sebagian dari buah favorit karena manis dan harumnya, ternyata juga menimbulkan masalah. kamu takkan bisa terhindarkan dari getahnya yang lengket di jemari seusai mengupas dan mempreteli bagian tubuhnya untuk menemukan buahnya yang tersembunyi di balik gelambir2 sisir buahnya. penawar getahnyapun tak jauh2 dari itu. sobek selubung biji yang membungkusnya, temukan cairan di dalamnya. dan usapkan ke jemarimu. tak ada lagi getah nangkring di jemarimu.
makan salak pun kadang2 juga menimbulkan masalah. tenggorokan dan perutmu akan terasa "lengket", terlalu peret. saluran pembuanganmu pun bakalan terlampau kesat hingga agak kesulitan. penawarnya?.. makanlah salak serta dengan kulit tipis transparannya. jangan dengan kulit luarnya! (hehe..)
lalu apa lagi contoh lainnya?..
banyak kawan. tidak cukup diceritakan di sini. yang penting cukuplah kita mengerti bhwa ternyata obat itu tak jauh dari tempat asal sakit ltu. bahkan satu paket. lantas, bila sakit hati? kira2 apa penawarnya?.. hehe.. temukan saja penyebabnya maka kamu akan menemukan di situ pulalah penawar itu berada.
pelajaran kedua.
dengan berguru pada lalat kita akan sadar bahwa segala sesuatu (tak terkecuali) pasti membawa dua potensi dampak. dampak baik serta sekaligus juga buruk. karenanya pula, tak ada yang melulu membawa keburukan tak pula selalu baik. maka, Dia pun mengingatkan kita dalam kitab agungNya; "janganlah kau mencintai trlalu berlebihan, bisa jadi itu buruk bagimu. jangan pula membenci trlalu menulang karena bisa jadi itulah yg baik buatmu!".
dalam diri orang2 terdekat kita pun tak bisa terlepas dari filosofi ini. bagi yang telah berkeluarga, Istri, anak2 dan harta kita selain adalah sebuah perhiasan dan kesenangan kita, juga adalah fitnah bagi kita. berhati2lah terhadapnya, begitulah Allah mengingatkan dalam mushaf sakralNya. segala sesuatu memiliki dualisme. kelebihan, kepandaian, bagusnya rupa tak selamanya menghadirkan kebaikan bagi kita. selama kita mampu memahami dan menempatkannya dalam sikap proporsi yang pas serta selaras dengan kehendakNya, maka kita akan terhindar dari keterpuruknya kita dari keburukannya. kebaikan dan keburukan selamanya tertanam satu paket dalam diri kita, tinggal kita mau pilih yang mana. " faalhamaha fujuroha wataqwaha (lalu Aku ilhamkan kepadanya potensi kebaikan dan keburukan ke dalam dirinya)".
so, temukan penawar sakitmu dalam dirimu!!
dia berada dalam sana!!
. . . . .
#subhanallah!! tiada terkira cintanya Dia pada kita. Dia takkan pernah mendatangkan sakit selain juga menyertakan penawarnya. hnya saja kita perlu berikhtiar mencarinya. sungguh tak ada yang sia2 ciptaan Allah. maka pantaslah kiranya jika Dia berujar dalam surah AlBaqoroh ayat 26; "
Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?". Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik, "